Minggu, 01 Januari 2012

PPP Pertanyakan "Ancaman" Dipo Alam

VIVAnews -- Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) DPR meminta Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam bersikap profesional dan proporsional. Ancaman Dipo Alam kepada para menteri tidak pada tempatnya. Mengenai penilaian terhadap kinerja menteri dan reshuffle merupakan kewenangan Presiden SBY.

"Pak Dipo Alam tidak perlu mengancam. Sebaiknya sesama pembantu presiden bisa berkoordinasi dengan baik,  masing-masing bekerja sesuai tupoksinya," kata Muhamad Arwani Thomafi, Sekretaris FPPP, Jumat 30 Desember 2011.

Dia menambahkan, pernyataan Dipo ke publik bisa ditafsirkan ada persaingan subyektif antarmenteri. Padahal, lanjut dia, dalam konstitusi sudah jelas bahwa yang mengawasi dan berwenang penuh untuk menilai kinerja menteri adalah Presiden.

"Bukan kali ini saja Seskab membuat pernyataan yang mengejutkan dan cenderung kurang produktif. Daripada bikin kisruh, sebaiknya fokus pada tugas masing-masing yang harus diselesaikan."

Meski demikian, ia tidak merasa ancaman tersebut ditujukan kepada Menteri Agama Suryadharma Ali yang juga Ketua Umum DPP PPP dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz yang diusulkan oleh PPP. “Penilaian kami menteri asal PPP cukup responsif dan kinerjanya baik," kata dia.

Sebelumnya, Dipo Alam mengajak para menteri lebih proaktif menyampaikan informasi seputar kinerja kementeriannya kepada publik melalui pers. Menurut Dipo, tidak seharusnya menteri-menteri yang merupakan  pembantu Presiden justru diam ketika ditanya wartawan.

"Saya mengajak kepada Saudara-saudara sekalian, kepada para menteri  dan kawan-kawan saya, itu adalah bagian dari tugas saya sebagai Sekretaris Kabinet, manajemen kabinet," kata Dipo.

"Kalau mereka tidak mau ikut berpartisipasi dalam share informasi, i'll make a note. Bukan hanya UKP4 yang bikin note. I do make a note pada rekan-rekan saya yang tidak mau sharing informasi," kata Dipo di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 29 Desember 2011.

Dipo mengungkapkan, reshuffle kabinet memang sudah berlalu. Presiden sudah mengumumkan menteri-menteri yang baru untuk mengganti menteri lama atau menggeser posnya. Namun demikian, menurut Dipo, evaluasi menteri kabinet tidak berhenti.

"Bahwa reshuffle kabinet tidak berhenti kemarin, itu pendapat saya. Saya memonitor terus," kata dia. (eh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar