INILAH.COM, Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin
meminta agar DPR bisa lebih tegas dalam menentukan sikap. Ia mengatakan
jika harus memilih, dirinya lebih baik mempunyai Presiden yang galau
ketimbang memiliki DPR yang galau karena lembaga terhormat seperti DPR
adalah representasi rakyat.
"DPR sebaiknya tidak
ikut-kut galau dan tegas dalam bersikap," ujar Irman, Minggu (21/10/12)
di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI), jalan Diponegoro, Jakarta
Pusat.
Indikator Galau DPR terlihat dari sikap DPR yang
membatalkan semua program mereka ketika adanya desakan dari masyarakat
seperti persoalan gedung baru, dan fasilitas ruang Badan Anggaran
(Banggar). Semua program ini dibatalkan karena ada desakan kuat ke
Senayan.
"Salah satu yang teranyar saat Komisi III tiab-tiba menolak membahas revisi UU KPK, pasca pidato Presiden SBY," tandas Irman.
Untuk
itu, Irman kembali menegaskan jika DPR harus bisa bekerja lebih
maksimal dan tegas dalam mengambil keputusan, mengingat Presiden saat
ini dinilai bimbang. "Ingat, jika Presiden dan DPR galau maka harapan
untuk dapat perubahan juga semakin tidak ada," tandasnya.[bay]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar