INILAH.COM, Jakarta - Nama Siregar, belum lama ini mulai populer di
belakang nama Sutan Bathoegana. Nama itu muncul saat dirinya hendak maju
di Pilkada Sumatera Utara. Kini, Sutan gagal maju dalam Pilkada Sumut.
Nama
Siregar di belakang nama politikus Partai Demokrat Sutan Bathoegana
mulai dikenal publik baru-baru ini saja. Tepatnya, saat Ketua Komisi
Energi DPR ini berkeinginan maju dalam Pilkada Sumatera Utara. Namun,
kenyataannya Partai Demokrat tidak memilih Sutan untuk maju dalam
Pilkada Sumut. "Saya tetap pakai nama Siregar dong. Nama itu dari dulu
memang ada," kata Sutan saat dihubungi INILAH.COM di Jakarta, Minggu (18/11/2012).
Sutan
pun menceritakan saat dirinya berencana maju dalam Pilkada Sumut,
dirinya dipanggil oleh para sesepuh di kampung Batheogana, Tapanuli
Selatan, tempat ia dilahirkan. "Para sesepuh meminta saya untuk memakai
nama marga Siregar. Menurut mereka, ada kebanggan bagi masyarakat sana,"
ungkap Sutan.
Memang, nama Sutan Bathoegana jauh lebih dikenal
publik ketimbang embel-embel Siregar sebagai nama marganya. Padahal,
dalam akte kelahirannya, nama Siregar masuk sebagai nama lengkap Sutan.
Asal muasal menghilangkan nama Siregar menurut Sutan saat dirinya kuliah
di Yogyakarta. "Dulu Tahun 1976, saat kuliah di Yogyakarta, memang
paling aman menanggalkan nama marga. Agar mudah mencari kos-kosan. Saat
itu citra orang Batak negatif di mata sebagaian masyarakat," ucap Sutan.
Sutan
menyebutkan meski dirinya gagal maju dalam Pilkada Sumatera Utara,
namun ada hikmah yang terkandung dalam peristiwa tersebut. "Hikmahnya,
nama marga saya kembali saya pakai. Kalau tidak ada pilkada, nama saya
tetap Sutan Bathoegana," kelakar Sutan.[fer]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar