Jakarta (ANTARA
News) - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso meminta pejabat negara
untuk lebih berhati-hati menyampaikan pernyataannya.
"Sebagai
pejabat negara yang terkenal, saya sarankan agar berhati-hati memberikan
pernyataan sebab resonansinya sangat besar. 10 hari ini DPR RI
tenggelam karena bengok-bengok
(teriakan) Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Pejabat
negara itu, mulutmu harimaunya," kata Priyo di Gedung DPR RI, Jakarta,
Senin.
Menanggapi laporan Dahlan kepada Badan Kehormatan DPR RI,
dia menyayangkan laporan Dahlan itu ternyata tidak sesuai dengan
teriakannya.
Dia menilai Dahlan lebih banyak berteriak daripada membuktikan tudingannya kepada anggota DPR.
"Dahlan Iskan ternyata makletik (segitu saja). Dia seharusnya nggak usah bengok-bengok (teriak-teriak menuding)," kata Priyo.
Dahlan disarankannya melaporkan saja kepada Badan Kehormatan, ketua fraksi atau KPK.
"Kalau Dahlan wise (bijaksana), langsung saja sampaikan ke BK, ke fraksi atau ke KPK. Jangan bengok-bengok seperti itu," sebut Priyo.
Tapi Priyo mengaku mendukung langkah CEO Jawa Pos itu.
"Saya dorong langkah Dahlan itu. Saya mendorong agar masalah ini segera selesai.
Ungkap juga pejabat istana, orang sekitar presiden, menteri-menteri yang berkuasa," pungkas Priyo.
Sebelumnya Dahlan sudah melaporkan dua nama anggota DPR RI dalam tiga peristiwa yang melakukan pemerasan.
"Saya sudah laporkan kepada BK DPR RI, 2 nama, lokasi,
orang-orang BUMN yang dimintai uang serta jumlah nominalnya," kata
Priyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar