Rabu, 04 Juli 2012

Politik Indonesia Dikuasai Kartel Oligarki!

RMOL. Politik sesudah Soeharto terjebak dalam lingkaran setan kartel politik.

Begitu diungkap Dr. Marcus Mietzner, dosen senior Australian National University saat berbicara dalam seminar terbuka bertajuk Politik Kartelisasi di Indonesia, di Humboldt Universitaet, Jerman, kemarin (Selasa, 3/7).

"Mereka mengatur bagaimana politik berproses, sehingga demokratisasi di Indonesia tidak memperlihatkan perubahan dalam mutu," kata Marcus.

Dalam kesempatan itu, Marcus mencontohkan bos-bos kartel politik yang ada setelah Soeharto. Antara lain, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, Arifin Panigoro dan Laksamana Sukardi.

Pengamat politik dari UI, Boni Hargens, yang hadir dalam diskusi dan menyampaikan pemaparan Marcus itu kepada Rakyat Merdeka Online, setuju dengan pandangan tersebut. Menurutnya, tak bisa dipungkiri bahwa memang sesudah Soeharto jatuh demokrasi kita dibajak oleh orang-orang kaya atau dalam istilah Jeffrey Winters sebagai oligarki.

"Para oligarki itu berubah wujud dan modus vivendi menjadi kartel karena sesudah 1998 peran partai menguat," katanya sesaat tadi (Rabu, 4/7).

Hanya saja, berbeda dengan Marcus dan ilmuwan lain yang memakai pendekatan kartel, Boni melihat kekuatan politik sesudah 1998 berada di tangan kartel oligarkis, bukan hanya kartel politik. Kartel oligarkis adalah kartel yang berfondasikan oligarki karena pada masa lalu, sebelum berubah "baju" mereka adalah oligarki murni.

"Sesudah Suharto, mereka masuk partai dan membangun kartelisasi politik," urainya.[dem]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar