Ferdinan - detikNews
Jakarta
Anggota Komisi VIII DPR Ingrid Kansil tidak mempersoalkan jatah Alquran
yang dibagikan ke anggota dewan untuk disalurkan ke masyarakat. Asalkan
penyaluran kitab suci itu dilakukan secara bertanggung jawab.
"Sepanjang
pembagian pendistribusian Alquran ini bisa dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat, ada buktinya bahwa masyarakat telah menerima. Tidak
masalah menurut saya," kata mantan fotomodel dan pemain sinteron ini, di
Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/7/2012).
Menurutnya seluruh anggota
Komisi VIII mendapat jatah 500 Alquran untuk dibagikan ke masyarakat di
daerah pemilihan masing-masing. Namun tidak semua anggota mengambilnya.
"Apa
salahnya kalau kita mendapatkan Alquran kemudian membantu
mendistribusikan kepada masyarakat di daerah masing-masing. Anggota
dewan kan representasi masyarakat," imbuh istri Menkop/UKM Syarief Hasan
ini.
Namun bila Alquran itu harus dikembalikan, Ingrid menunggu
keputusan komisinya. "Kalau memang Alquran yang dibagikan ada kaitan
dengan kasusnya Pak Zulkarnaen tentunya ya harus disepakati dulu apa
solusinya, bisa juga dikembalikan," ujar perempuan ayu ini.
Anggaran
proyek Alquran tercatat mencapai Rp 22 miliar pada APBN Perubahan 2011.
Nilainya meningkat menjadi Rp 55 miliar di APBN Perubahan 2012.
Wakil
Ketua Komisi VIII Jazuli Juwaini menilai wajar terjadinya lonjakan
anggaran proyek pengadaan Alquran. Menurut dia penambahan anggaran
dilakukan agar Kemenag dapat mencetak Alquran sesuai jumlah kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar