Pembangunan Gedung Baru DPR

Saat ini sedang diperdebatkan mengenai perlu tidaknya duibangun Gedung Baru DPR, berikut pemberitaan Media On line yang ada

PD Harapkan Biaya Pembangunan Gedung Baru Rp500 miliar

Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat berharap agar harga gedung baru DPR diturunkan lagi menjadi Rp500 miliar. Kementrian Pekerjaan Umum sebelumnya sudah memangkas harga gedung baru DPR tersebut dari Rp1,62 triliun menjadi Rp777 miliar.

"Kami masih kurang sreg. Kami minta agar ditekan dan diefisienkan lagi," kata Saan Mustopa, Jakarta, Senin.

Demokrat pun akan meminta kepada pimpinan DPR kembali menggelar rapat konsultasi dengan fraksi. Hal itu dilakukan usai Badan Urusan Rumah Tangga DPR, Sekretariat Jenderal DPR bertemu dengan Kementerian PU.

"Saya rasa harga yang pas Rp500 miliar-an," kata Saan.

Oleh karena itu, Fraksi Partai Demokrat meminta agar rencana pembangunan gedung baru yang semula batu pertamanya akan diletakkan Juni 2011 ini ditunda sampai terpenuhi keinginan tersebut.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Marzuki Alie berpendapat harga gedung baru DPR bisa ditekan 20 persen dari Rp777 miliar. Ia pun meminta agar ada desain ulang.
(zul)

Diposkan oleh SBD di 17:21 0 komentar  

Gerindra: Tak Ada Urgensi Gedung Baru DPR, Hanya Cari Proyek

Ramadhian Fadillah - detikNews

 Jakarta - Tidak ada unsur urgensi dalam pembangunan gedung baru DPR. Pembangunan gedung baru ini dinilai hanya alasan oknum-oknum di DPR untuk mencari proyek. Proyek ini harus segera dibatalkan.

"Perencanaan gedung baru DPR ini amburadul. Tidak ada urgensi dan hanya diada-adakan untuk mencari proyek," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada detikcom, Senin (16/5/2011).

Fadli menjelaskan, DPR tidak memerlukan gedung baru. Gedung lama masih sangat layak untuk ditempati para wakil rakyat ini. Apalagi ternyata ada bagian-bagian Gedung DPR yang digunakan sebagai kantor lembaga asing UNDP, dan tidak diketahui oleh lembaga DPR.

"Tinggal penataannya saja dibenahi. Mereka lebih membutuhkan desain interior daripada gedung baru," tambahnya.

Fadli mengkritik sebagian pihak yang bersikeras terus mempertahankan rencana pembangunan Gedung baru DPR. Menurutnya KPK harus memeriksa motif mereka yang mempertahankan rencana gedung baru DPR.

"Ini ada apa? KPK harus memeriksa orang-orang ini," tegasnya.


 Fraksi PAN Konsisten Tolak Pembangunan Gedung Baru

Jakarta (ANTARA News) - Fraksi Partai Amanat Nasional DPR RI tetap konsisten menolak rencana pembangunan gedung baru DPR RI. Meskipun ada penurunan biaya yang dibutuhkan, namun

"PAN masih konsisten menolak pembangunan gedung baru, walaupun sudah ada revisi. Tak ada perubahan sikap, kita tetap konsisten," kata anggota Fraksi PAN DPR RI Chandra Wijaya di gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu.

Dia menyatakan, sikap Fraksi PAN itu telah mendatang dukungan dari Ketua Umum DPP PAN Hatta Radjasa. "Kita didukung ketua umum," katanya.

Dia mengatakan, anggaran pembangunan gedung baru itu telah melalui beberapa kali revisi, dari Rp1,8 triliun, Rp1,3 triliun, kemudian Rp1,1 triliun dengan 36 lantai dan kini Rp777 miliar dengan 27 lantai. Hal itu terus menimbulkan reaksi publik.

"Kalau masyarakat masih menolak, kita akan tetap menolak," katanya.

Dia mengatakan, tidak tepat DPR membangun gedung baru saat ini. "Kita akan ditingkatkan kinerja dulu, baru meminta tambahan fasilitas," katanya.

Secara terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait juga menyatakan hal senada.

Dia menegaskan, pihaknya tetap menolak rencana pembangunan gedung baru DPR RI, meskipun telah ada revisi angka untuk pembangunan gedung dari Rp1,3 triliun lebih menjadi Rp777 miliar.

"Ini bukan soal angka-angka, tetapi soal aspirasi. Selama aspirasi publik masih menolak gedung baru, kami akan tetap tolak," kata Maruarar.

Dia menyatakan, angka pembangunan gedung baru itu boleh saja turun, tetapi hal itu tidak akan mempengaruhi sikap politik PDI Perjuangan.

"Kami menggunakan parameter aspirasi publik," kata anggota Komisi XI DPR RI itu

FPDIP Belum Resmi Tolak Pembangunan Gedung Baru

Jakarta (ANTARA News) - Fraksi PDI Perjuangan belum secara resmi menolak pembangunan gedung baru DPR RI. Apa yang disampaikan oleh anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan Maruarar Sirait bukan pernyataan resmi fraksi PDI Perjuangan.

"Fraksi PDI Perjuangan tak mau buru-buru mengambil sikap. Apa yang pernah dikatakan Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait yang menolak pembangunan gedung baru DPR belum menjadi keputusan resmi," kata ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, keputusan fraksi sebelum masa reses adalah meminta pembangunan gedung DPR ditunda dulu dan dilakukan perencanaan ulang

"Kan kita lihat dulu bagaimana perencanaannya," ujar Sekjen PDI Perjuangan itu.

Sebelumnya, Maruarar Sirait menegaskan fraksinya menolak rencana pembangunan gedung baru saat ini. Jika ada anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR menyetujui rencana pembangunan DPR RI, maka terancam sanksi.

Selain belum memiliki sikap resmi, Tjahjo mengatakan, pihaknya masih mempelajari hasil evaluasi Kementerian Pekerjaan Umum yang memangkas harga gedung baru DPR menjadi Rp777 miliar.

Menurut Tjahjo, DKI Jakarta berpotensi terkena gempa. Karena itu Fraksi PDI Perjuangan berharap Kementerian PU tetap memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan. Ini lebih penting daripada kemewahan gedung.

"Mahal murah relatif sepanjang gedung tersebut bisa gempa," tegasnya.

 

 

.