Senin, 26 Desember 2011

Amien Rais: Hatta-Prabowo Silakan Jadi Capres

VIVAnews – Mantan Ketua MPR Amien Rais mempersilakan tokoh-tokoh muda untuk maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Ia berpesan kepada mereka untuk benar-benar memperhatikan sektor ekonomi dalam membangun negara.

“Sikalan berlomba, Hatta (Rajasa), Prabowo (Subianto), SMI (Sri Mulyani Indrawati), Puan (Maharani),” kata Amien Rais di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 19 Desember 2011. Hatta Rajasa saat ini adalah Menteri Koordinator Perekonomian di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hatta juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional, partai yang didirikan Amien di era reformasi.

Sedangkan Prabowo Subianto merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Pada Pemilu 2009 lalu, Prabowo ikut bertarung sebagai calon wakil presiden, berpasangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sementara itu, Sri Mulyani Indrawati yang kini menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Terakhir, Puan Maharani. Ia menjabat sebagai salah satu Ketua Dewan Pengurus Pusat PDIP. Ia digadang-gadang menggantikan peran ibunya, mantan presiden RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di masa mendatang.

“Jadi silakan berlomba. Tapi suguhkan (program) ekonomi yang meyakinkan, agar kami betul-betul bisa menatap masa depan dengan mantap,” tegas Amien Rais. Ia mengusulkan kepada para calon presiden mendatang untuk membuat blue print perekonomian yang sesuai dengan konstitusi.

“Kalau Hatta mau maju, buatlah Hattanomics. Jadi kami tahu ekonomi ala Hatta itu bagaimana. Kalau Prabowo mau maju, buatlah Prabowonomics. Di negara modern, modelnya seperti itu,” terang Amien. Ia mengingatkan, mantan-mantan Presiden Amerika Serikat juga memiliki model ekonomi khusus yang kerap diidentikkan dengan nama mereka. “Ada Clintonomics, Reganomics,” imbuh Amien.

Ia berharap agar calon presiden mendatang memiliki wawasan mendalam untuk membangun perekonomian negara, sehingga sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia tidak seperti sekarang. “Sekarang ini jelas ekonomi kepasar-pasaran, neolib-neoliban, sementara ekonomi Pasal 33 UUD ’45 dilupakan,” sesal Amien.

Amien juga meminta kepada mereka yang berniat untuk maju menjadi capres, untuk tidak basa-basi dalam menegakkan hukum dan memberantas korupsi. (sj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar