Jakarta (ANTARA
News) - Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pemerintah
harus memperhatikan efisiensi penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) secara keseluruhan.
"Yang harus diperhatikan adalah
efisiensi penggunaan APBN secara keseluruhan, pengeluaran rutin
mengalami lonjakan yang luar biasa maka harus ada pengetatan," ujar
Anies Baswedan saat ditemui di di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu.
Hal
ini disampaikan oleh Anies Baswedan saat menanggapi isu mengenai
kenaikkan harga BBM bersubsidi dan pemberian kompensasi Bantuan Langsung
Sementara Masyarakat (BLSM) yang diduga menggunakan dana pinjaman luar
negeri.
"Bukan hanya subsidinya yang harus dikurangi tapi
pengelolaan budget secara umum. Budget APBN kita (tahun 2013, red) Rp
1.600 triliun, tahun 2005 sebesar Rp 500 triliun. Negara mana yang APBN
nya meningkat dalam waktu 8 tahun," ujar Anies.
Menurut Anies
semen/jak tampuk kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di
awal tahun 2005, penggunaan biaya APBN sekitar Rp 80 triliun. Hal itu
jauh lebih banyak pada tahun 2013 yang naik menjadi tiga kali lipatnya.
Pada realisasinya tidak mengarah kepada upaya mensejahtrakan rakyat
melainkan hanya digunakan untuk upaya pembangunan gedung pembelian
alat-alat dan fasilitas negara dan selebihnya tidak tahu kemana.
"Jadi
kalau perusahaan itu uang perusahaannya dipakai untuk
membiayai menejemen, lah gimana? Sekarang lihat ada berapa kantor
pemerintahan yang ganti gedungnya, renovasinya, jalan, itu semua
penghematan-penghematan yang bisa dilakukan, diganti untuk
infrastruktur, jalan, listrik di semua tempat, jembatan, bandar laut,
daripada dipakai untuk mengganti (renovasi gedung) pemerintah," ujarnya.
Ini
yang menjadikan kenaikan harga BBM akan menambah boros APBN, sehingga
subsidi pun tidak berjalan dengan maksimal. Tidak serta merta kenaikan
BBM harus dibarengi BLSM. Justru BLSM harus diberikan tanpa harus
menaikan BBM karena untuk mensejahtrakan rakyat itu penting. BBM juga
akan berpeluang membuka hutang Indonesia keluar negeri.
"Jadi
ketika bicara soal BLSM gak cepat-cepat ambil dari luar negeri. Karena
kalau di dalam negeri itu harus dibereskan," kata dia. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar