VIVAnews - Partai Gerindra setuju dengan rencana
pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi.
Sebab, alokasi subsidi BBM yang selama ini diberikan pemerintah, bisa
dimanfaatkan untuk program masyarakat lain, terutama infrastruktur.
Hal
ini disampaikan anggota Badan Anggaran (Banggar) Fraksi Gerindra, Fary
Djemy Francis, dalam rapat kerja Banggar dengan Menteri Keuangan,
Menteri PPN-Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia di Gedung DPR,
Sabtu 15 Juni 2013.
Meski setuju kenaikan harga BBM, namun,
Partai Gerindra tak setuju dengan penggelontoran kompensasi bagi warga
miskin yang dinamai Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Sebab,
kata Fary, BLSM bersifat sangat politis.
"BLSM hanya menempatan
rakyat miskin sebagai objek penerima bantunan sehingga masyarakat tidak
berpikir secara strategis," ujar dia.
Sejauh ini, ada tiga partai
politik yang terang-terangan menolak kebijakan harga BBM naik. Mereka
adalah Hanura, PKS, dan PDI Perjuangan.
DPR akan membahas rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM ini Rapat Paripurna, Senin mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar