Sabtu, 15 Juni 2013

Pakar: Tolak Kenaikan BBM, PKS Alihkan Isu Korupsi

VIVAnews - Pakar Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana, Heri Budianto, Sabtu 15 Juni 2013 menilai Partai Keadilan Sejahtera telah berhasil melakukan pengalihan isu dengan menolak kenaikan BBM. Perhatian publik telah beralih dari kasus korupsi daging sapi impor menjadi soal BBM.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaq sebagai tersangka. Luthfi diduga menerima suap dalam kasus daging sapi impor.

"Sekarang publik tidak lagi disuguhkan dengan berita-berita tentang LHI (Luthfi Hasan Ishaq), tapi sudah berganti dengan soal BBM," kata Heri dalam diskusi Berebut Berkah Subsidi di Warung Daun, Jakarta.

Menurut Heri, PKS juga telah berhasil melakukan komunikasi politik. Jika PKS tidak menentang kenaikan BBM, maka kompensasi kenaikan BBM tidak akan sebesar ini.

"Karena akan head to head antara koalisi dan oposisi. Muatan Politis BBM 2014 sangat kuat dan juga pengalihan isu," ungkap dia.

Namun, Heri menilai PKS saat ini dalam posisi dilematis antara keluar dari koalisi atau bertahan. Jika PKS keluar dari koalisi, maka PKS akan kehilangan tiga menterinya.

"Tapi kalau PKS keluar dari koalisi, maka publik akan merespon positif. Kalau PKS bertahan, responnya akan negatif," tegasnya.

Elektabilitas


Heri menyatakan rencana kenaikan BBM telah dimanfaatkan partai untuk menaikan popularitas, elektabilitas, dan simpati publik terhadap partai. Isu BBM terbukti membawa perubahan simpati publik.

"Muatan politik sangat besar. Masing-masing partai mengamankan posisi dan memanfaatkan kompensasi ini. Tapi ujung-ujungnya adalah tahun depan," tegas dia.

Heri menilai polemik kenaikan BBM menjadi senjata paling ampuh untuk meraih simpati publik. Hal ini sudah terbukti pada tahun 2009, dan semasa kepemimpinan Megawati Soekarno Putri.

"Padahal dengan kenaikan harga BBM efek ke masyarakat akan tambah berat. Bentuk kompensasi hanya ganti bungkus," ujarnya. (umi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar